Prancis Marah ke Australia Karena Lebih Memilih Amerika dan Inggris untuk Bangun Armada Kapal Selam

- 8 Oktober 2021, 09:35 WIB
ilustrasi kapal selam : Prancis Marah ke Australia Karena Lebih Memilih Amerika dan Inggris untuk Bangun Armada Kapal Selam
ilustrasi kapal selam : Prancis Marah ke Australia Karena Lebih Memilih Amerika dan Inggris untuk Bangun Armada Kapal Selam /dok. US Navy/

REALITARIAU - Prancis menampakkan sikap marah kepada Australia setelah pernyataan Australia bahwa pihaknya tidak dapat memberi tahu Prancis tentang pembicaraan rahasianya dengan Amerika Serikat dan Inggris untuk membangun kapal selam nuklir.

Prancis menyebutkan sikap Australia tersebut kekanak-kanakan, kata utusan Prancis untuk Canberra, dikutip dari reuters Jumat 8 Oktober 2021.

Awalnya Australia membangun kesepakatan senilai $40 miliar dengan Prancis bulan lalu untuk membangun armada kapal selam konvensional.

Namun Aaustralia membatalkan kesepakatan tersebut dan beralih ke teknologi AS dan Inggris untuk membangun delapan kapal selam bertenaga nuklir.

Baca Juga: Tokyo Jepang Diguncang Gempa Magnitudo 6,1 Listrik Padam dan Jalur Kereta Api Terhenti

Pembatalan itu membuat marah Prancis, yang menuduh Australia dan Amerika Serikat menikamnya dari belakang dengan mengadakan pembicaraan tanpa memberi tahu mereka.

Autralia telah menyampaikaikan keprihatinannya dengan Prancis melalui Perdana Menteri Scott mengenai kontrak Grup Angkatan Laut yang bermasalah, ia menyebutkan pihaknya tidak dapat mengungkapkan diskusi dengan Amerika Serikat sampai kemitraan strategis tersebut dispakati.

Namun duta besar Prancis untuk Australia, Jean-Pierre Thebault, yang dipanggil Paris bulan lalu, mengatakan Prancis adalah mitra keamanan dekat Amerika Serikat, Australia, dan Inggris dan dapat dipercaya dengan informasi semacam itu.

Baca Juga: Pemilik Nomor Telepon Merasa Terganggu Netflix Akan Edit Nomor Telepon di Salah Satu Adegan

"Ini kekanak-kanakan untuk mengatakan bahwa tidak mungkin untuk berkonsultasi dengan Prancis," ujar Thebault kepada radio ABC pada hari Jumat 8 Oktober 2021,

Halaman:

Editor: Fahmi Rezza Putra

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah