Rusia Invasi Ukraina? AS Ingatkan Perusahaan China tentang Konsekuensi Menghindari Pengendalian Ekspor

- 4 Februari 2022, 10:42 WIB
Ilustrasi - Amerika Serikat mengingatkan perusahaan asal China untuk tidak menghindari pengendalian ekspor terhadap rusia jika tidak ingin konsekuensi
Ilustrasi - Amerika Serikat mengingatkan perusahaan asal China untuk tidak menghindari pengendalian ekspor terhadap rusia jika tidak ingin konsekuensi /

REALITA RIAU - Amerika Serikat (AS) memperingatkan perusahaan asal China akan mendapatkan konsekuensi jika berusaha menghindari pengendalian ekspor terhadap Rusia, jika Rusia menyerang Ukraina.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price setelah adanya pertemuan China dan Rusia tentang posisi mereka di Ukraina.

Dilansir dari Reuters pada Jumat, 4 Februari 2022, invasi Rusia ke Ukraina akan membawa sanksi terhadap Moskow dan Washington mengaku siap untuk menjatuhkan sanksi keuangan dan pengendalian ekspor.

Baca Juga: Jelang Gelaran MotoGP Mandalika, Anggota Polres Lombok Tengah Ikuti Pelatihan Bahasa Inggris

Price mengatakan, pihaknya memiliki perangkat yang dapat digunakan jika ada perusahaan asing yang berusaha menyiasati atau menghindari sanksi pengedalian ekspor AS terhadap Rusia.

Pejabat Keamanan Nasional AS, Peter Harrel menjelaskan, AS tengah menyusun langkah-langkah pengendalian ekspor dengan sekutu mereka di Asia termasuk Jepang dan Korsel.

Price mengatakan, Rusia harus memahami bahwa hubungan yang lebih dekat dengan China tidak akan mengurangi konsekuensi yang diberlakukan AS sebagai respons atas invasi.

Baca Juga: Saham Meta Menurun, Mark Zuckerberg Kehilangan Rp416 Triliun dalam Sehari

"Jika Rusia berpikir akan berada dalam posisi, untuk mengurangi berapa konsekuensi itu, dengan berhubungan lebih dekat dengan (China), hal itu tidak akan terjadi," ungkap Price.

Price menjelaskan, Menlu AS dan Menlu China telah membahas panjang lebar tentang potensi implikasi dari tindakan Rusia terhadap Ukraina lewat sambungan telepon.

Halaman:

Editor: Febri Romadhon

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x