REALITA RIAU - Amerika Serikat (AS) memperingatkan perusahaan asal China akan mendapatkan konsekuensi jika berusaha menghindari pengendalian ekspor terhadap Rusia, jika Rusia menyerang Ukraina.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price setelah adanya pertemuan China dan Rusia tentang posisi mereka di Ukraina.
Dilansir dari Reuters pada Jumat, 4 Februari 2022, invasi Rusia ke Ukraina akan membawa sanksi terhadap Moskow dan Washington mengaku siap untuk menjatuhkan sanksi keuangan dan pengendalian ekspor.
Baca Juga: Jelang Gelaran MotoGP Mandalika, Anggota Polres Lombok Tengah Ikuti Pelatihan Bahasa Inggris
Price mengatakan, pihaknya memiliki perangkat yang dapat digunakan jika ada perusahaan asing yang berusaha menyiasati atau menghindari sanksi pengedalian ekspor AS terhadap Rusia.
Pejabat Keamanan Nasional AS, Peter Harrel menjelaskan, AS tengah menyusun langkah-langkah pengendalian ekspor dengan sekutu mereka di Asia termasuk Jepang dan Korsel.
Price mengatakan, Rusia harus memahami bahwa hubungan yang lebih dekat dengan China tidak akan mengurangi konsekuensi yang diberlakukan AS sebagai respons atas invasi.
Baca Juga: Saham Meta Menurun, Mark Zuckerberg Kehilangan Rp416 Triliun dalam Sehari
"Jika Rusia berpikir akan berada dalam posisi, untuk mengurangi berapa konsekuensi itu, dengan berhubungan lebih dekat dengan (China), hal itu tidak akan terjadi," ungkap Price.
Price menjelaskan, Menlu AS dan Menlu China telah membahas panjang lebar tentang potensi implikasi dari tindakan Rusia terhadap Ukraina lewat sambungan telepon.