Mengubah Metode Pendidikan Tinggi; Dosen dan Mahasiswa Menjadi Satu dalam Menentukan Sebuah Kebenaran

- 26 November 2021, 19:36 WIB
Ilustrasi pendidikan tinggi.
Ilustrasi pendidikan tinggi. /PIXABAY/cntjpark

REALITA RIAU - Pendidikan merupakan hak dari setiap warga negara Indonesia, pendidikan juga merupakan pondasi utama dalam membentuk sebuah karekter diri manusia.

Tanpa pendidikan, manusia tidak akan tahu tentang arti kenapa dia masih hidup sampai sekarang.

Pendidikan membentuk mental kritis, dan semangat. Pola pikir yang berkembang guna untuk menyusun rencana pembangunan diri dan juga daerah bahkan suatu bangsa.

Baca Juga: Hari Guru Nasional, Ketum HMI FISIPOL UIR: Pemerintah Telah Gagal Menjalankan Amanat UUD 1945

Sangat disayangkan memang, keadaan proses pendidikan di negara ini masih belum bisa menciptakan kesadaran berpikir bagi sebagian besar peserta didik, terkhususnya untuk manusia yang mengemban pendidikan di tingkat perguruan tinggi.

Dari proses pendidikan yang diterapkan di perguruan tinggi, kebanyakan hanya menyiapkan dan menciptakan calon-calon pekerja atau "buruh", dan alat bagi para golongan tertentu.

Mahasiswa diberi metode monoton oleh para pengajarnya. Metode ini menerapkan dosen sebagai subjek yang memiliki pengetahuan yang diisikan kepada mahasiswanya, sedangkan mahasiswa sebagai tempat deposit belaka.

Baca Juga: Korban Pelecehan Seksual oleh Dekan FISIP Unri Masih Takut Berjumpa dengan Syafri Harto

Metode pendidikan seperti ini dinamakan "Sistem Bank" menurut Paulo Freire. Aktivis pendidikan asal Amerika Latin itu, pemikirannya banyak dipengaruhi sistem pendidikan di Amerika Latin, terkhususnya di Brazil, Chile dan Meksiko.

Dalam sistem bank, di dalam proses pembelajaran, mahasiswa semata-mata hanya sebagai objek.

Halaman:

Editor: Fadlil Aulia Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah