Masih Jauh dari Standar WHO, Menteri Kesehatan Sebut Puncak Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Terjadi pada Juli

- 18 Juni 2022, 03:34 WIB
Makin bertambah, penderita Covid 19, dugaan karena munculnya sub varia baru dari Virus Omicron yaitu Omincron BA 4 dan BA 5./pikiran-rakyat.com
Makin bertambah, penderita Covid 19, dugaan karena munculnya sub varia baru dari Virus Omicron yaitu Omincron BA 4 dan BA 5./pikiran-rakyat.com /

REALITA RIAU - Sejumlah negera mengalami kenaikan kasus Covid-19 yang dipicu adanya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Terkait adanya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Di luar bisa buka masker, tapi begitu masuk di dalam (ruangan) kita harus tetap pakai masker," ungkap Budi Sadikin, 17 Juni 2022.

Baca Juga: Polresta Pekanbaru Tangkap 7 Pelaku Pengeroyokan yang Sebabkan Mata Korbannya Buta Permanen

Menkes mengatakan, pihaknya akan terus melakukan monitoring perkembangan kasus Covid-19 secara global berikut dengan penyebarannya.

Ia menambahkan, Afrika Selatan merupakan negera pertama yang ditemukan Omicron BA.4 dan BA.5, dimana puncak dari subvarian ini sepertiga dari puncak Omicron dan Delta.

"Jadi akalu kita Delta dan Omicron puncaknya di 60 ribu kasus sehari, kira-kira nanti estimasi berdasarkan data di Afrika Selatan mungkin puncaknya kita di 20 ribu per hari," katanya.

Baca Juga: Bersedia Bayar Rp1 Miliar, PSPS Riau akan Gunakan Stadion Utama Sebagai Home Base di Liga 2

Budi menjelaskan, dengan kasus konfirmasi harian sekitar seribu kasus per hari, maka Indonesia masih berada di level 1.

Dimana, standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk kasus konfirmasi level 1 adalah maksimal 20 kasus per minggu per 100 ribu penduduk.

Halaman:

Editor: Afdhal Ramadhany

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x