REALITA RIAU - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyampaikan bentuk rekayasa rekaman CCTV versi tersangka Ferdy Sambo terkait pembunuhan Brigadir J.
LPSK mengungkapkan, Ferdy Sambo sengaja menambah narasi tentang kondisi istrinya, Putri Candrawathi. Menurut LPSK, itu menambah kesan dramatis.
Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi Pasaribu menyebutkan, rekaman CCTV terkait itu disaat rombongan Ferdy Sambo pulang dari Magelang menuju Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Masih Menuggu Keputusan Mabes Polri Terkait Sejumlah Jabatan yang Kosong
Dalam rekaman CCTV tersebut, terdapat narasi Ferdy Sambo yang menggiring penontonnya untuk terpicu secara emosional terkait kondisi Putri Candrawathi.
"Kemudian ada yang menerangkan menjelaskan termasuk menerangkan situasi atau kondisi dari Ibu PC (Putri Candrawathi) sebagai korban," ungkap Edwin, Rabu, 23 Agustus 2022.
Edwin mengatakan, Ferdy Sambo benar-benar menciptakan kesan seolah-olah istirnya, Putri Candrawathi dalam kondisi sebagai korban pelecehan seksual.
"(Narasinya) 'kasian Ibu Putri ini perempuan, punya anak, jadi korban cabul, segala macam diperlihatkan wajahnya dan bajunya terbuka'," katanya.
Ia menjelaskan, narasi tersebut ditambah agar mempengaruhi penonton untuk satu pemahaman dengan Ferdy Sambo terkait kondisi Putri Candrawathi.