Kerusakan Ekosistem di Riau Cukup Parah, BRGM Akan Laksanakan Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove

- 15 Desember 2021, 13:23 WIB
Kerusakan Ekosistem di Riau Cukup Parah, BRGM Akan Laksanakan Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove
Kerusakan Ekosistem di Riau Cukup Parah, BRGM Akan Laksanakan Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove /Ilustrasi/

REALITA RIAU - Provinsi Riau merupakan salah satu provinsi yang memiliki kawasan hidrologis gambut terluas di Indonesia.

Kawasan hidrologis di Provinsi Riau mencapai 5,3 juta hektar atau 55,7 persen dan luas kawasan mangrove sekitar 223 hektar yang tersebar di sepanjang pantai Timur Sumatera.

"Kedua tipe ekosistem ini mengalami degradasi atau kerusakan yang cukup parah. Di ekosistem gambut kerusakan terjadi akibat deforestasi dan kebakaran hutan," ungkap Kadis DLHK Riau, Mamun Murod, Selasa, 14 November 2021.

Baca Juga: Harga TBS Sawit di Provinsi Riau untuk Satu Pekan Kedepan Tembus Rp3.400/Kg

"Sedangkan, di kawasan mangrove juga terjadi deforestasi dan abrasi pantai," tambahnya.

Murod mengatakan, karena permasalahan tersebut, Riau ditetapkan menjadi salah satu provinsi prioritas restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove.

Penetapan Riau sebagai provinsi yang menjadi prioritas dalan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove ditetapkan oleh Badan Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove (BRGM) Indonesia.

Baca Juga: Perusahaan Pengeboran Irak Menandatangani Kesepakatan dengan Grup Minyak dan Gas Alam Zhongman China (ZPEC)

"Di Indonesia hanya ada tiga provinsi yang melaksanakan restorasi gambut dan rehabilitasi magrove secara bersamaan yakni Riau, Kalimantan Barat dan Papua," kata Murod.

Ia menjelaskan, percepatan rehabilitasi mangrove dilakukan di sembilan provinsi, yakni Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua dan Papua Barat.

Halaman:

Editor: Fadlil Aulia Rahman

Sumber: riau.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x