Pakar Sebut Biosecurity Efektif sebagai Pertahanan Pertama dalam Penularan PMK

30 Juli 2022, 13:00 WIB
ilustrasi biosecurity terhadap manusia untuk mengatasi Covid-19 /ANTARA/HO-Humas Polresta Denpasar

REALITA RIAU - Ketua Tim Pakar dan Penanganan penyakit kuku dan mulut (PMK), Wiku Adisasmito mengungkapkan, pertahanan pertama penularan PMK adalah biosecurity.

"Pertama adalah APD, apabila APD tidak tersedia atau tidak mencukupi bisa menggunakan biosecurity dengan disinfeksi yang rutin," ungkap Wiku pada Jumat, 29 Juli 2022.

Wiku mengharapkan setiap petugas yang keluar atau masuk kandang maupun peternakan disemprot biosecurity terlebih dahulu.

Baca Juga: Dapat Bantuan Vaksin PMK Sebanyak 57.400 Dosis, Dinas PKH: Target Kita 197.190 Ekor Hewan Ternak Divaksin

Ia menambahkan, pastikan juga alas kaki yang digunakan bersih dengan cara didisinfeksi terlebih dahulu. Sehingga dengan demikian hewan ternak selalu terjaga.

"Yang penting adalah orang keluar-masuk kandang atau peternakan harus bebas virus PMK. Prinsipnya begitu," katanya.

Wiku mengatakan, meskipun kandang ternak adalah lingkungan yang relatif kotor, namun perlu dipastikan bahwa virusnya tidak boleh terbawa masuk ataupun terbawa keluar.

Baca Juga: Lebih dari 1.800 Hewan Ternak Terpapar PMK di Provinsi Riau, Dinas PKH: Tapi Sapi yang Sembuh juga Banyak

Istilah biosecurity memang istilah baru yang muncul ke publik karena PMK. Tapi perlu diketahui bahwa sebenarnya saat pandemi Covid-19 pun dilakukan biosecurity testing.

"Sekarang untuk PMK ini memakai istilah biosecurity karena ingin memastikan bahwa virusnya tidak dibawa masuk atau dibawa keluar," katanya.

Ia menjelaskan, mengenai pasar hewan, yang mana selama kasus PMK belum bisa dikendalikan dengan baik maka untuk sementara pasar hewan harus ditutup.

Baca Juga: Jumlah Hewan Ternak yang Terpapar PMK di Provinsi Riau Terus Meningkat Hingga Mencapai Total 1.287 Kasus

Kedepannya, apabila pasar hewan sudah terbiasa melakukan biosecurity dan satgas daerah memahami kondisi, maka memilih ternak sehat saja yang boleh dilalulintaskan.

"Ini masih berproses, pastikan bahwa hewan-hewan yang dilalulintaskan itu tidak ada gejalanya dan dilakukan biosecurity, dengan disemprot (desinfektan)," jelasnya.

Ia menuturkan, jika biosecurity antar daerah dijaga dengan baik maka secara kolektif proteksinya semakin tinggi. Dengan demikian kasus PMK pasti terkendali.***

Editor: Febri Romadhon

Sumber: riau.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler