REALITA RIAU - Kepala Pusat Kesehatan Haji, Budi Sylvana meminta penyelenggara haji bekerja sama untuk memastikan kesehatan para jemaah.
Hal tesebut mengingat di fase critical period banyak jemaah haji lansia dan komorbid tumbang disaat melaksanakan lontar jumroh karena kelelahan.
"Terus mengedukasi jemaah nya untuk tidak berlebihan, lempar jumroh bagi jemaah lansia dan memiliki komorbid untuk dibadalkan saja," ungkap Budi, Senin, 11 Juli 2022.
Baca Juga: Kementan Mendata 343.047 Hewan Ternak di Indonesia Telah Terpapar PMK per 11 Juli 2022
Budi mengatakan, faktor kelelahan diduga menjadi pemicu bagi komorbid pada jemaah lansia dan memiliki komorbid, terutama pada jemaah yang memiliki penyakit jantung.
Dengan dilaksanakannya badal lontar jumroh, maka kesehatan jemaah haji akan tetap terjaga khususnya di fase Armuzna.
"Dari kemarin sampai hari ini saja ada 6 jemaah kita yang meninggal disebabkan kelelahan dan dehidrasi yang menyebabkan penyakit jantung lebih berat," katanya.
Baca Juga: 94 Titik Panas Terpantau di Riau, BPBD Terjunkan 2 Helikopter Lakukan Water Boombing di 2 Kabupaten
Ia menjelaskan, mayoritas jemaah haji sakit yang mendapatkan perawatan di Pos Kesehatan Mina juga didominasi oleh faktor kelelahan dan dehidrasi.
"Hari ini saja ada 62 jemaah yang dirawat," jelasnya.