Jokowi Minta Kepala Daerah Segera Realisasikan APBD, Presiden: Uang di Kantong Nggak Dipakai ya Percuma

- 1 Desember 2022, 12:41 WIB
Ilustrasi APBD. Jokowi minta daerah segera realisasikan APBD
Ilustrasi APBD. Jokowi minta daerah segera realisasikan APBD /pexels/ahsanjaya

REALITA RIAU - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepala daerah untuk segera merealisasikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Jokowi mengungkapkan, saat ini pemerintah tengah sibuk untuk mendapatkan investor agar perputaran uang dapat lebih meningkat.

"Mumpung ada gubernur, bupati, walikota, ini saya ingatkan, kita ini mencari uang dari luar agar masuk," ungkap Jokowi pada Rabu, 30 November 2022 kemarin.

Baca Juga: Presiden Minta Semua Pihak Jangan Persulit Investasi, Jokowi: Waduh Nggak Dipercaya Kita Nanti

"Tetapi uang kita sendiri yang ditransfer dari Menteri Keuangan (Menkeu) ke daerah-daerah justru nggak dipakai," sambungnya.

Berdasarkan data dari Menkeu, hingga Oktober 2022, dana pemerintah daerah yang belum direalisasikan mencapai Rp278,83 triliun.

"Kita ini cari investasi agar dapat arus modal masuk, yang sudah ada di kantong enggak dipakai, ya percuma," kata Jokowi.

Baca Juga: 21 Puskesmas di Kota Pekanbaru Sediakan Layanan Pemeriksaan dan Pengobatan HIV/AIDS Secara Gratis

"Rp278 triliun gede banget loh, gede banget, besar sekali. Ini kalau cepat direalisasikan, cepat dibelanjakan, ini mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di daerah, hati-hati," sambungnya.

Ia bahkan meminta Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian untuk melakukan pengecekan terkait kenapa belum terealisasinya anggaran di daerah tersebut.

"Memang realisasi biasanya di akhir tahun, di Desember, tapi ini ndak. Kita bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya ini sudah melompat tinggi sekali," terang Jokowi.

Baca Juga: Indonesia Hadapi 5 Permasalahan Perekonomian Global, BI Minta Pemerintah Bersinergi dan Berkoordinasi

"Ini cost of money kayak gini, biaya uang itu gede banget. Kalau caranya kita enggak ngerti bahwa ini ada biayanya," sambung Presiden.

Jokowi menjelaskan, besaran realisasi belanja nasional lebih tinggi dibandingkan realisasi belanja daerah. Yakni 76 persen berbanding 62 persen.

"Ini sudah Desember loh. Hati-hati. Kita pontang-panting cari arus modal masuk. Tetapi uang yang ada di kantong sendiri tidak diinvestasikan," pungkasnya.***

Editor: Febri Romadhon

Sumber: riau.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x