Provinsi Riau Alami Inflasi 0,90 Persen pada Bulan Maret, BPS: Terjadi Peningkatan Indeks Harga Konsumen

- 3 April 2022, 03:00 WIB
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Misfaruddin
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Misfaruddin /Dok. Humas Pemprov Riau/

REALITA RIAU - Berdasarkan hasil pantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Riau di Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan, pada Maret 2022 masih terjadi inflasi sebesar 0,90 persen.

"Periode Maret tahun ini di Riau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,81 pada Februari 2022 menjadi 108,78 pada Maret 2022," ungkap Kepala BPS Riau, Misfaruddin, Sabtu, 2 April 2022.

Misfaruddin mengatakan, tingkat inflasi tahun kalender sebesar 1,87 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 3,22 persen.

Baca Juga: Jelang Lawan Bologna di Liga Italia, AC Milan Marah Besar kepada Komisi Wasit Italia

"Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya delapan indeks kelompok pengeluaran," katanya.

Ia menjelaskan, 8 kelompok pengeluaran tersebut ialah, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,25 persen.

Diikuti oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,70 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,66 persen.

Baca Juga: Jim Carrey Akui Niatnya untuk Pensiun dari Dunia Akting Telah Cukup Serius

Selanjutnya, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dan kelompok transportasi masing-masing 0,28 persen.

Lalu, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,19 persen, serta kelompok rekreasi, olahraga dan budaya dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga masing-masing 0,15 persen.

"Beberapa komoditas yang memberikan andil peningkatan harga pada Maret 2022, antara lain cabai merah, emas perhiasan, daging ayam ras, bawang merah, jengkol, ikan serai, sewa rumah, ikan tongkol, kentang dan bensin," jelasnya.

Baca Juga: Harga TBS Kelapa Sawit di Provinsi Jambi untuk Periode 1-7 April Kembali Mengalami Kenaikan

Di sisi lain, dua kelompok mengalami deflasi yakni, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,55 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen.

Sedangkan satu kelompok lainnya yaitu kelompok pendidikan relatif stabil dibanding bulan sebelumnya.

"Sementara komoditas yang memberikan andil penurunan harga, antara lain minyak goreng, telepon seluler, beras, cabai rawit, angkutan udara, kacang panjang, gypsum, buncis, laptop dan bayam," terang Kepala BPS Riau tersebut.

Baca Juga: Fikayo Tomori Sebut AC Milan sebagai Rumah: Seolah-olah Saya Masih Berada di Inggris

Dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, semua kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Jambi sebesar 1,35 persen.

Diikuti oleh Kota Tanjung Pandan sebesar 1,29 persen, Kota Bukittinggi dan Kota Tembilahan masing-masing 1,18 persen.

"Berdasarkan urutan inflasi kota-kota di Sumatera, kota-kota di Provinsi Riau berturut-turut, Tembilahan uratan ke-4, Pekanbaru urutan ke-9, dan Dumai urutan ke-20," pungkasnya.***

Editor: Febri Romadhon

Sumber: BPS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah