Harga Kelapa di Inhil Anjlok, Ketua Hipmapel: Perusahaan Batasi Pembelian Kelapa Milik Petani

- 7 Juli 2022, 21:25 WIB
Ilustrasi kebun kelapa. Provinsi Riau memiliki 11,2 persen luas kebun kelapa dari total luas kebun komoditi
Ilustrasi kebun kelapa. Provinsi Riau memiliki 11,2 persen luas kebun kelapa dari total luas kebun komoditi /Dok. mediacenter.riau.go.id/

REALITA RIAU - Himpunan Pelajar Mahasiswa Kecamatan Pelangiran (Hipmapel) Pekanbaru menyoroti anjloknya harga kelapa butiran di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Ketua Hipmapel Pekanbaru, Wendi Efredi mengungkapkan, saat ini harga komoditi perkebunan seperti kelapa mengalami penurunan yang drastis.

"Anjloknya harga kelapa ini menjadi tanggungjawab dari pemerintah Inhil," ungkap Wendi kepada RealitaRiau.com pada Kamis, 7 Juli 2022.

Baca Juga: Lakukan Rapat Koordinasi dengan KPK, Bupati Inhu Siap Lakukan Monitoring untuk Cegah Maling Uang Rakyat

Wendi mengatakan, turunnya harga kelapa diperparah dengan dibatasinya kuota pembongkaran kelapa oleh perusahaan.

"Pembatasan kuota kelapa itu membuat para petani kelapa menjerit. Petani tidak dapat memaksimalkan hasil panennya," katanya.

Ia menjelaskan, kondisi tersebut merupakan tanggungjawab dari Pemda Inhil untuk dapat menstabilkan harga dan menghapuskan kuota pembelian dari perusahaan.

Baca Juga: Puan Maharani Minta Kepolisian Untuk Memproses Semua Bentuk Tindakan Pencabulan dan Kekerasan Seksual

"Pemda Inhil harus segera cari solusi mengatasi persoalan ini, jangan tutup mata terhadap keresahan masyarakat," jelasnya.

Ia menambahkan, petani kepala di Inhil saat ini harus mengantri 3 hingga 4 hari untuk membongkar (menjual) kelapanya.***

Editor: Fahmi Rezza Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah