Dapat Program Hibah dari Amerika Serikat, Gubri Bahas Pembangunan Fasilitas Kapal Roro Dumai-Bengkalis

- 4 Juli 2023, 11:13 WIB
Pelabuhan di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis
Pelabuhan di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis /hubdat.dephub.go.id/

REALITA RIAU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menggelar rapat perkembangan kerja sama tentang program hibah Compact-2 Millennium Challenge Compact (MCC) Amerika Serikat.

Rapat pertemuan tersebut membahas proyek fasilitas Kapal Ferry Roll-On/Roll-Off (Roro) Dumai-Pulau Rupat, Bengkalis.

Dalam kegiatan ini, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar secara langsung memimpin rapat yang di dampingi oleh Kepala Bappeda Litbang Provinsi Riau, Emri Juli Harnis dan Manager Millennium Challenge Account-Indonesia (MCA-Indonesia) Regional Riau, Muhammad Ikhsan.

Baca Juga: Satgas Karhutla Lakukan Upaya Pemadaman di 5 Kabupaten yang Ada di Riau

Syamsuar mengatakan, rancangan persiapan untuk pembuatan pelabuhan berkaitan dengan usulan proyek infrastruktur di Kota Dumai dan Pulau Rupat tersebut harus dilakukan koordinasi bersama.

Menurutnya, pembangunan bukan hanya tanggungjawab Pemprov Riau saja tetapi juga wewenang Pemkab Bengkalis dan Pemko Dumai.

"Persiapan tentang pembuatan atau studi kelayakan proyek pelabuhan kapal roro penghubung Dumai dan Pulau Rupat ini untuk dimaklumi tahapan ini memang kita kerjakan secara bersama," katanya.

Baca Juga: 7 Jenis Barang Elektronik yang Membantu Aktivitas Kamu di Rumah

Gubri menjelaskan, pemerintah daerah harus dapat memastikan kawasan sekitar pembangunan bisa terbebas dari perizinan perusahaan yang ada.

Hal itu karena, tujuan utama dari adanya pembangunan pelabuhan itu tentu saja untuk memerangi kemiskinan melalui pertumbuhan Ekonomi berkelanjutan.

"Saya melihat Dermaga 2 Dumai yang akan dibangun ini masih termasuk di kawasan PT Pertamina Patra Niaga. Oleh karena itu saya minta Wali Kota Dumai agar bisa membicarakan tentang perizinannya," jelasnya.

Baca Juga: Paolo Maldini Dipecat Pemilik AC Milan, Curva Sud: Kami Tidak Mengambil Manfaat dari Pilihan Perusahaan

"Soalnya waktu bertemu Menteri BUMN, beliau sangat setuju adanya pembangunan pelabuhan Roro ini. Sebab kalau sudah jadi, ini juga bisa menjadi pertumbuhan ekonomi masyarakat," sambung Syamsuar.

Sementara itu, Kepala Bappeda Litbang Provinsi Riau Emri Juli Harnis menerangkan program dana hibah ini akan dialokasikan terhadap tiga fokus.

Pertama adalah pengembangan transportasi dan logistik, kemudian pengembangan pasar keuangan dan pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Baca Juga: Polres Bengkalis Amankan Satu Pelaku TPPO Saat Hendak Kabur ke Batam Melalui Bandara SSK II Pekanbaru

Kemudian, untuk di Provinsi Riau, tahapan lebih lanjutnya yaitu pembangunan dermaga kedua pelabuhan penyeberangan Tanjung Kapal (Pulau Rupat)-Dermaga kedua Pelabuhan penyeberangan Kota Dumai akan dilakukan studi kelayakannya mulai bulan September 2023.

"Ini sudah kita bahas bersama sebelumnya, bahwa rencana program hibah Millennium Challenge Compact Amerika Serikat di Provinsi Riau ini akan membangun dermaga kedua pelabuhan penyeberangan Tanjung Kapal dan dermaga kedua pelabuhan penyeberangan Kota Dumai. Studi kelayakannya akan dimulai pada bulan September 2023," terangnya.

Menurut Kaban Emri, studi kelayakan yang baru diharapkan dapat menguatkan nilai strategis dan manfaat pembangunan dermaga Tanjung Kapal 2 dan Dermaga Dumai 2, mencakup peningkatan keselamatan dan meningkatkan aksebelitas dengan menambah layanan penumpang. Selain itu, akan direkomendasikan juga pembangunan jalan lingkar Pulau Rupat sepanjang 25,5 KM.

Baca Juga: Kejagung Sita Tanah Seluas 11,7 Ha Milik Johnny G Plate Tersangka Korupsi BTS 4G Kominfo

"Untuk meningkatkan kapasitas kapal roro Dumai-Pulau Rupat dapat menguatkan nilai strategis dan manfaat yang mencakup, meningkatkan keselamatan dan kendala transportasi menuju dan dari Pulau Rupat," ucapnya.

"Kemudian, meningkatkan efisiensi logistik antara Pulau Rupat dan sekitarnya, mendukung program KSPN dan pembangunan pulau terluar Indonesia, dan meningkatkan aksesibilitas dengan menambah layanan penumpang," lanjutnya.

Selain itu, Manager MCA Regional Riau, Muhammad Ikhsan mengungkapkan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas telah membentuk Lembaga Wali Amanat MCA-lndonesia 2.

Baca Juga: Brand Finance Nilai AC Milan Sebagai Klub Sepakbola dengan Pertumbuhan Paling Besar di Dunia Tahun Ini

Lembaga ini dibentuk melalui Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 tahun 2022. Lembaga MCA lndonesia 2 ini merupakan lembaga yang akan mengelola hibah Compact 2.

"Kontribusi kami di sini tentu saja, sebagai penyediaan dan menugaskan konsultan pelaksana FS Proyek Fasilitas Kapal Ferry Roro Dumai-Pulau Rupat, lalu memberikan bantuan teknis dan pengawasan terhadap pelaksanaan FS Proyek Fasilitas Kapal Roro Dumai-Pulau Rupat," ungkapnya.

Dia menambahkan, kontribusi pihak MCA Indonesia ini juga untuk menyiapkan dan memberikan sumber daya untuk pelaksanaan Program Peningkatan Kapasitas terkait pelaksanaan proyek fasilitas Kapal Roro Dumai-Pulau Rupat sekaligus kegiatan Compact-2 lainnya.

Baca Juga: Tahun Ini Ombusdman Lakukan Pengawasan Penyelenggaraan PPDB di Semua Tingkat Pendidikan di Riau

Serta bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dalam mempersiapkan pembentukan Project lmplementing Unit MCC Compact-2 untuk mempersiapkan kegiatan Compact-2 selama 5 tahun.

"Dengan begitu, kita masih ada waktu kurang lebih dua bulan lagi. Semoga pembangunan proyek ini bisa dapat kita kerjakan dengan koordinasi bersama," pungkasnya.

Sebagai informasi, dalam program Compact 2 MCC ada tiga tujuan utama yang akan diakselerasi selama periode 5 tahun ke depan.

Baca Juga: Paolo Maldini dan Ricky Massara Dipecat dari AC Milan, Ismael Bennacer: Terima Kasih atas Semua yang Dilakukan

Pertama, pengembangan transportasi dan logistik di sejumlah wilayah seperti Riau, Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau, dan Bali.

Kedua, pengembangan pasar keuangan. Ketiga, pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Perjanjian dana hibah MCC akan menyediakan kerangka kerja untuk Indonesia Infrastructure and Finance Compact senilai Dollar Amerika Serikat 649 juta atau setara dengan Rp10,89 triliun.***

Editor: Afdhal Ramadhany

Sumber: riau.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah